Semarang, UP Radio – Kota Semarang semakin bersiap diri untuk menjalani tatanan baru di berbagai sektor ekonomi, khususnya pariwisata. Hal tersebut ditandai dengan diraihnya predikat sebagai kota terbaik inovasi tatanan normal baru sektor wisata yang dalam ajang Inovasi Daerah Dalam Tatanan Normal Baru yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri.
Penghargaan diterima langsung oleh Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi di Aula Kemendagri Jakarta, Senin (22/6).
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian berharap daerah inovatif dapat menjadi role model bagi pemerintah daerah lain dalam melaksanakan tatanan normal baru.
“Termasuk memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk berinovasi dan beradaptasi dengan tatanan baru produktif,” ungkap Tito.
Upaya ini menurutnya penting dilakukan demi mendukung kehidupan ekonomi namun tetap aman dari bahaya COVID-19.
Dalam ajang yang diikuti oleh 460 pemerintah daerah baik provinsi, Kota/Kabupaten tersebut, Kemendagri menerima 2.517 video inovasi tatanan normal baru.
Inovasi tersebut mencakup 7 sektor ekonomi, mulai dari pasar tradisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transportasi umum & Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Kepada para pemenang juara I, Kemendagri dan Kemenkeu juga memberikan Dana Insentif Daerah sebesar Rp. 3 miliar.
Sementara itu, Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengungkapkan bahwa inovasi yang dilakukan daerah menjadi kunci keberhasilan dalam memasuki tatanan normal baru.
“Tatanan kehidupan kita di segala bidang akan berubah drastis, seluruh bidang ekonomi akan dilaksanakan dengan cara yang sama sekali berbeda dari sebelumnya,” ungkap Ma’ruf.
Maka pihaknya menuntut pemerintah daerah supaya berinovasi dan berkreasi sehingga kegiatan ekonomi dapat berjalan secara produktif namun dengan tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan.
Selain menyandang predikat juara I sektor wisata, Kota Semarang juga memperoleh predikat juara II dan III pada sektor lain. Tercatat, inovasi Kota Semarang di sektor hotel, transportasi umum dan pasar modern meraih predikat juara III. Sedangkan inovasi tatanan normal baru di sektor pasar tradisional dengan menerapkan budaya transaksi cashless dan belanja online memperoleh predikat juara II.
Sejumlah inovasi dan predikat penghargaan tersebut merupakan wujud kesiapan Kota Semarang dalam menghadapi tatanan kehidupan normal baru pasca COVID-19.
“Sejumlah inovasi dan aturan sudah kami persiapkan, sekarang bagaimana mengajak dan menyadarkan masyarakat agar mereka juga memahami tatanan normal baru ini demi kemajuan aktivitas ekonomi,” ujar wali kota Semarang, Hendrar Prihadi usai menerima penghargaan.
Hendi, sapaan akrab wali kota kembali menegaskan jika dalam menangani kasus Covid-19, ada dua sisi yang selalu menjadi prioritas perhatian Pemerintah Kota Semarang. Sisi medis atau kesehatan dan sisi ekonomi.
“Untuk itu, Saya memberikan apresiasi kepada kawan-kawan di jajaran Pemerintah Kota Semarang dan seluruh elemen masyarakat atas inovasi dan pemikiran yang dihasilkan bersama. Inovasi menuju tatanan kehidupan normal baru ini membuktikan bahwa sejak awal, dengan kebijakan PKM-nya, Kota Semarang telah siap menjalani tatanan new normal,” ujar Hendi.
Dirinya berharap prestasi ini akan memberikan semangat dan motivasi bagi seluruh warga Kota Semarang untuk bersiap menjalani tatanan normal baru. (ksm)