Terminal Terboyo Ditutup, Banyak Penumpang Terlantar

Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Perhubungan telah resmi menutup Terminal Terboyo sebagai terminal penumpang pada Sabtu (1/9) lalu. Akibatnya, banyak calon penumpang terlantar karena banyak yang tidak tahu bahwa terminal tersebut sudah tidak lagi dioperasikan lantaran akan segera dibangun dan dirubah fungsinya menjadi terminal penumpang menjadi fasilitas parkir angkutan barang Terboyo.

Pantauan wartawan di lokasi, terlihat sejumlah calon penumpang masih menunggu angkutan dan bus-bus di dalam area terminal. Mereka baru meninggalkan terminal ketika sejumlah petugas dari agen tiket terlihat menyarankan para calon penumpang untuk menunggu di pinggir Jalan Raya Kaligawe. Pasalnya, dari baik bus AKDP maupun AKAP hingga angkutan umum tidak diperbolehkan lagi masuk ke dalam terminal.

“Saya nggak tahu (Terminal tutup), tadi di dalam diberitahu suruh nunggu di pinggir jalan soalnya bisnya nggak masuk terminal,” ungkap Munawaroh, calon penumpang asal Demak.

Advertisement

Calon penumpang lainnya, mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Siswo, 21, lebih beruntung. Pasalnya ojek yang ditumpanginya untuk ke Terboyo belum pergi jauh. Beruntung, angkutan ojek online yang ia tumpangi saat itu belum pergi jauh. Ia mengaku tidak tahu soal penutupan, padahal ia berencana untuk pulang ke Pati.

Tak sedikit dari penumpang tersebut yang membawa barang-barang mulai dari kardus yang terisi penuh hingga tas punggung berukuran besar. Beberapa diantara mereka merupakan calon penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Kebanyakan dari mereka juga baru keluar dari area terminal dan nampak kebingungan mencaribus. “Saya datang kesini (Terminal Terboyo) jam 11 siang, itu sudah lumayan banyak (penumpang) yang kecelik,” ujar salah satu petugas agen, Joko.

Salah satu sopir bus AKDP tujuan Jepara Sulkan menyebut pemerintah cenderung memaksakan penutupan terminal. Bahkan, pemerintah seolah tidak memikirkan dampak terlantarnya para calon penumpang yang terlanjur datang ke Terminal Terboyo.

“Saya mau saja dipindah ke Terminal Mangkang, tetapi kan nyatanya masih banyak penumpang yang kecelik dan datang kesini (Terminal Terboyo), untung saja saya sempat berhenti dan ambil penupang disini. Kalau ke mangkang, jarak tempuhnya nambah, termasuk ongkosnya,” tegas Sulkan.

Selain Sulkan, awak bus jurusan Surabaya, Suhadi yang kala itu sedang menaikkan penumpang dari pinggir jalan nampak kecewa dengan keputusan Pemkot Semarang. Menurutnya, yang dilakukan pemerintah menambah berat beban pekerjaannya. Kini ia harus berlarian menggiring peumpang di pinggir jalan dengan resiko tinggi.

“Ya ini kan saya lari-larian, teriak mana yang mau ke Surabaya. Kasihan juga kalau ada yang tidak dengar terus ketinggalan bus. Berat juga kalau harus ke Penggaron, memakan waktu,” ringkasnya seraya menutup pintu bus.

Terpisah, didalam terminal nampak sejumlah PKL masih membuka lapaknya dan menjual sejumlah panganan khas semarang. Tak sedikit pula warung makan yang masih buka dan terdapat sejumlah petugas agen yang tengah beristirahat. Tak sedikit dari merekan yang gusar akan penutupan tersebut dan meminta pemerintah untuk segera mengevaluasi kebijakannya.

“Saya minta untuk segera di evaluasi, ini baru hari pertama saja sudah banyak yang kecelik. Nyatanya banyak masyarakat yang tidak tahu kalau Terboyo tutup. Evaluasi segera, kalau perlu dibiarkan buka sementara,” pungkas Ketua SPTI, Joni.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang M Khadik ketika di hubungi membenarkan bahwa armada bus kini tak lagi memasuki area Terminal Terboyo. Ia menyebut sosialisasi sebenarnya sudah dilakukan, namun Khadik menganggap wajar jika ada calon penumpang yang belum tahu terkait penutupan ini.

“Kami sebelumnya juga sudah infokan. Kalau bus AKAP dialihkan sepenuhnya ke Terminal Mangkang. Sedangkan, bus AKDP dialihkan ke Penggaron, dan angkutan kota ke Banjardowo. Sosialisasi lagi sambil jalan ya,” terangnya.

Khadik mengatakan, dalam penutupan Terminal Terboyo, pihaknya mengerahkan jajaran petugasnya untuk menjaga pintu masuk terminal. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi jika ada sopir maupun calon penumpang yang belum tahu soal pengalihan bus dan angkutan umum tersebut.

Selain itu, Khadik menyebut jika Dishub juga turut menyediakan layanan shuttle bus bagi calon penumpang yang masih kebingungan saat mengetahui busnya tidak mengarah ke Terminal Terboyo. “Supaya tidak terlantar, sudah kita siapkan shuttle di Masjid Syekh Jumadil Kubro buat mengantarkan mereka,” tandasnya. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement