Semarang, UP Radio – Meningkatnya kasus konfirmasi positif Covid 19 di awal tahun 2021 ini, menjadi perhatian khusus Palang Merah Indonesia (PMI) untuk terus berperan aktif dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid 19 dan peningkatan kesiap-siagaan bencana.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang adalah melakukan penyemprotan cairan desinfektan untuk masyarakat.
Kegiatan penyemprotan desinfektan ini melibatkan para Koordinator SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) yang ada di 16 Kelurahan di Kota Semarang. 
Rotary Club Semarang Sentral berusaha memberikan alternatif “cairan organik untuk perbaikan kualitas udara” yang lebih ramah lingkungan dan baik untuk tubuh serta tentunya lebih ekonomis yaitu Eco Enzyme.
Eco-Enzyme (EE) adalah larutan multifungsi yang dihasilkan melalui proses fermentasi dari sisa sampah dapur organik ( kulit buah-buahan, sayuran), molase atau gula merah/tebu dan Air bersih. Warnanya Kecoklatan (Muda / Tua) dan berbau asam manis seperti khas bau rasa fermentasi.
Eco-Enzyme dikembangkan oleh dr. Rosukon Poompanvong – Thailand. Dr. Rosukon telah melakukan penelitian selama 30 tahun.
Menurut Pres. Caroline dari Rotary Club Semarang Sentral, selain dapat difungsikan untuk menjernihkan udara di ruangan, membersihkan badan, obat Kumur dsb , eco enzyme juga dapat diolah menjadi hand sanitizer.
Untuk itu Rotary Club Semarang Sentral bekerjasama dengan Rotary Club Semarang Indraprasta, Bank Eco Enzyme Semarang Hebat dan PMI Semarang memberikan Sosialisasi dan Pelatihan Cara Pembuatan Eco Enzym bagi para Koordinator SIBAT se kota Semarang.
Bertempat di Kantor PMI Kota Semarang, kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 29 Juli 2021 sekaligus pemberian bantuan Eco Enzyme sebanyak 100 Lt (untuk tahap awal) dan 1 unit alat semprot gendong 16 Liter kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penyemprotan di 16 kelurahan keesokan harinya. (rls/shs)
