Tutup Tahun Jawa Tengah Alami Inflasi 0,46 Persen

Semarang, UP Radio – Kenaikan harga komoditas cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, daging ayam ras dan kontrak rumah di Jawa Tengah selama bulan Desember 2020 telah menjadi salah satu pemicu terjadi inflasi sebesar 0,46 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,51.

Kepala BPS propinsi Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono mengungkapkan Inflasiini terjadi karena adanya kenaikan indeks beberapa kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,61 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dan kelompok kesehatan masing-masing sebesar 0,19 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya dan kelompok transportasi masing-masing sebesar 0,13 persen serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,12 persen.

“Dari enam kota IHK di Jawa Tengah, Inflasi tertinggi terjadi di kota Tegal sebesar 0,56 persen dengan IHK sebesar 106,26 dan Inflasi terendah terjadi di kota Surakarta sebesar 0,32 persen dengan IHK 104,61,” kata Sentot dalam paparannya saat merilis laporannya di Semarang (4/1/2021).

Advertisement

Dalam Paparan BPS tersebut dilaporkan pada bulan Desember 2020 di enam kota IHK di Jawa Tengah semua mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Tegal sebesar 0,56 persen dengan IHK sebesar 106,26 diikuti kota Semarang sebesar 0,49 persen dengan IHK sebesar 105,91; kota Kudus sebesar 0,42 persen dengan IHK sebesar 104,66; kota Cilacap sebesar 0,35 persen dengan IHK sebesar 104,25; kota Purwokerto sebesar 0,33 dengan IHK sebesar 104,86; dan inflasi terendah di kota Surakarta sebesar 0,32 persen dengan IHK 104,61.

Sentot menambahkan meski sejumlah komoditas mengalami deflasi, namun di sejumlah kelompok usaha juga ada yang masih mengalami deflasi. “Deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,30 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,05 persen,” ujarnya.

Dibulan Desember ini, lanjut Sentot, kelompok pendidikan dan pakaian dan alas kaki tidak mengalami perubahan indeks (relatif stabil). “Salah satu penahan utama laju inflasi di Jawa Tengah adalah turunnya harga bawang merah, emas perhiasan, salak, jeruk, dan beras,” pungkas Sentot. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement