UMKM Mebel di Kendal, diharapkan Latih Tenaga Rumahan

Kendal, UP Radio – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi PT INIZIO yang terus berproduksi dan melakukan ekspor selama masa Pandemi COVID-19, bahkan pesanan tetap meningkat 30 persen.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan hal tersebut saat mengunjungi pabrik produksi milik PT INIZIO di Kabupaten Kendal (3/10).

PT INIZIO merupakan pabrik furnitur, spesialisasi furnitur outdoor seperti kursi pantai, hingga kursi dan meja makan untuk luar ruangan yang di desain menggunakan bahan lokal.

Advertisement

“Pabrik kita sudah berjalan 15 tahun, 95 persen kita ekspor. Mayoritas pasar dari produknya adalah negara-negara Eropa,” kata owner UMKM PT INIZIO, Efran kepada Ganjar.

Berkunjung selama kurang lebih 45 menit, Ganjar berkeliling menengok produksi dari furnitur outdoor yang bermaterial kayu dan plastik sintetis tersebut.

“Ekspornya 72 persen ke Eropa, 18 persen Amerika, 7 persen Asia dan 3 persennya lagi Afrika. Lokal juga ada, tapi biasanya pesanan khusus hotel-hotel,” katanya.

UMKM tersebut saat ini melibatkan setidaknya 300 karyawan yang berusia sekitar 19-50 tahun. Kebanyakan, merupakan lulusan SMA/SMK. Bahkan, desainer furniturnya pabrik tersebut juga lulusan SMK.

“Desain kami khusus, asli dari putra Kendal. Kebanyakan limited (terbatas), jadi yang tahun ini sudah dibikin, tidak diproduksi lagi ganti desain baru,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Ganjar dalam kesempatan itu mengapresiasi kreativitas dari pemilik UMKM. Dengan bahan yang sederhana, didesain sedemikian rupa sehingga hasilnya menarik dan jadi incaran buyer asing.

“Ini keren, di tengah era ekonomi baru, ada Pandemi yang membuat semuanya serba sulit, ada UMKM yang justru omzetnya naik,” kata Ganjar.

Ganjar juga mengapresiasi bagaimana UMKM tersebut menyerap ratusan pekerja lokal dan melatihnya. Di sisi lain, Ia  mengusulkan agar UMKM tersebut membuka pelatihan bagi masyarakat untuk bisa bekerja di rumah.

“Ini jadi pabrik ini butuh tambahan pekerja, saya usul tadi supaya merekrut dan kemudian melatih. Tetapi barang yang akan diproduksi itu bisa dibawa pulang untuk kemudian dikerjakan di rumah. Sehingga tidak penuh menumpuk di pabrik,” terang Ganjar. (hum)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement