Verifikasi Di Luar Jadwal, Disdik : Antrean Membeludak

Semarang, UP Radio – Proses verifikasi berkas pendaftaran di penerimaan peserta didik baru (PPDB) online 2019 di Kota Semarang, Jawa Tengah, dilakukan di luar jadwal yang telah ditentukan. Kondisi tersebut terjadi lantaran membeludaknya antrean pendaftaran.

“Sudah ditentukan hari dan jam pelaksanaan verifikasi atas pendaftaran online dari calon siswa. Faktanya di sejumlah sekolah di Semarang ada pelaksanaan verifikasi di luar jadwal tersebut,” ungkap Koordinator Komite Pendidikan Anti Korupsi (KPAK) Jawa Tengah BS Wirawan.

Wirawan menjelaskan dalam SK Wali Kota Semarang No 420/404 Tahun 2019 tentang Penetapan RUmus, Perhitungan Niai Akhir Peringkat dan Zonasi PPDB Pada Satuan Pendidikan di Kota Semarang Tahun 2019 disebutkan adanya jadwal pelaksanaan verifikasi PPDB online 2019.

Advertisement

Sesuai regulasi tersebut, jadwal pelaksanaan verifikasi calon murid baru bersamaan dengan jadwal pendaftaran. Jadwal verifikasi di SD mulai tanggal 23 – 25 Mei 2019, dengan jam pelaksanaan mulai pukul 10.00 WIB sampai 15.00 WIB.

Sementara di tingkat SMP mulai tanggal 13 – 15 Juni 2019, jam 8.00 sampai 13.00 WIB, khusus tanggal 14 Juni 2019, karena hari Jumat, pelaksanaan verifikasi dipersingkat hingga pukul 11.00 WIB.  

Faktanya, ada dua SD favorit di kawasan Semarang Tengah dan Gayamsari, ditemukan tujuh calon siswa yang diverifikasi sebelum jam 10.00 WIB. Sementara di tingkat SMP, pelaksanaan verifikasi bagi 56 calon siswa baru di lima sekolah favorit dilakukan setelah pukul 11.00 WIB dan pukul 13.00 WIB.

“Khusus hari Jumat 14 Juni 2019, verifikasi sejumlah siswa dilakukan di antara pukul 11.00 hingga kisaran 13.00 WIB. Bahkan ada dua calon siswa di SMP di kawasan Ngaliyan, verifikasi dilakukan pukul 13.02 WIB dan 13.01 WIB. Tentunya ini tidak sesuai ketentuan yang digariskan di SK Wali Kota,” ujar Wirawan.

Hasil investigasi KPAK juga memperlihatkan verifikasi di lima SMP tersebut mayoritas menyasar calon siswa yang memegang prestasi non akademik. “Setelah kami cek ada sekitar 80 persen yang punya sertifikat kejuaraan atau prestasi non akademik lain,” beber dia.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri menyatakan segera menindaklanjuti temuan verifikasi di dua SD. “Jika memang ada yang tidak sesuai ketentuan tentu bisa dilakukan penyesuaian. Prinsip kami adalah tidak merugikan calon siswa yang lain,” jelas dia.

Sementara di tingkat SMP, Gunawan mengaku kondisinya beda dengan di SD. Proses verifikasi memang tidak bisa dilakukan secara cepat sesuai jadwal lantaran terjadi antrean cukup banyak.

“Jadi kami tidak bisa secara saklek menghentikan pelayanan sampai pukul 13.00 WIB mengingat sebelumnya calon siswa sudah datang sebelum jam itu. Namun kami pastikan yang diverifikasi adalah siswa yang datang sebelum jam 13.00 WIB. Yang datang setelah jam itu tidak diverifikasi,” beber dia.

Kepala Sekolah SMPN 2 Semarang Siminto mengakui ada beberapa calon siswa yang diverifikasi lebih dari jadwal. Senada dengan Gunawan Saptogiri, hal itu terjadi karena membeludaknya calon siswa yang diverifikasi. “Di tempat kami hanya ada enam loket yang melayani,” ujar dia.

Karena sampai pukul 13.00 WIB masih ada siswa yang antre akhirnya SMP 2 atas seizin Dinas Pendidikan membuka sistem PPDB untuk verifikasi online dan upload data.

“Memang itu diperbolehkan. Karena petugas di enam loket pelayanan verifikasi kuwalahan dengan antrean peserta yang masih banyak. Dan berkas mereka sudah ada di meja panitia,” tukas dia.

Sekedar diketahui proses PPDB online 2019 untuk SD lebih memperhatikan faktor umur dan zonasi atau kedekatan tempat tinggal dengan sekolah. Sementara untuk SMP, selain melihat zonasi juga mempertimbangkan hasil ujian nasional dan nilai prestasi. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement