Konsisten Dorong Literasi Digital Bagi UMKM, Syanas Jadi Local Chairman Komite UNCTAD 2025-2026

Semarang, UP Radio – Menjadi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berorientasi Global menuntut peningkatan kualitas berstandar global pula.

Pelaku UMKM asal Kota Semarang, Syanas Nadya Winanto Putri, merintis upaya go international dengan melakukan berbagai inovasi termasuk dengan ikut bertranformasi ke bisnis digital.

Berbagai upaya yang telah dirintis Syanas kini semakin menunjukkan hasil positif setelah dipercaya lembaga international menjadi Local Chairman Committee UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) untuk Indonesia periode 2025-2026.

[the_ad id="40097"]
Advertisement

Peran ini diemban Syanas dalam upaya memperkuat literasi dan ekosistem digital bagi Women Led SMEs atau UMKM yang dipimpin oleh perempuan.

Syanas menjelaskan, UNCTAD merupakan salah satu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang fokus pada penguatan ekonomi digital secara global, khususnya bagi pelaku usaha perempuan.

“Tugas kami bukan hanya mengembangkan literasi digital, tapi juga memperkenalkan bahwa digital itu harus menjadi penguat fundamental usaha. Tanpa bertransformasi ke digital, kita akan tertinggal dalam perdagangan global,” ternag Syanas.

Ia mengungkapkan, keterlibatannya dengan UNCTAD dimulai sejak tahun 2020, ketika terpilih sebagai salah satu kohort Indonesia dalam program inkubasi digital UNCTAD. Saat itu, sekitar empat perwakilan dari Indonesia terpilih untuk mengikuti inkubasi intensif selama satu bulan.

“Program itu sangat memperkuat fundamental usaha kami, termasuk brand yang saya kelola. Materinya benar-benar membuka cara berpikir tentang bisnis digital global,” katanya, Jumat (28/11/2025).

Sejak 2020, setiap tahun UNCTAD kembali menyeleksi peserta dari Indonesia. Pada 2025, Syanas yang mengusung Brand Roro Kenes bersama Mayang Adelia puspita dengan brand Fragrande natural aromatic bath essential dan Rini Mayasari yang mengusung Fellas.ID menjadi perwakilan Indonesia yang mengikuti program Digital Master Class for Women di Manila, Filipina, yang diikuti sekitar 40 perempuan dari 14 negara kawasan ASEAN, Asia Pasifik, hingga Eropa pada November ini.

Lewat jejaring internasional tersebut, Syanas telah mampu menarik berbagai kolaborasi global ke Indonesia, khususnya ke Jateng. Salah satunya kerja sama dengan Alibaba dalam program penguatan ekosistem ekspor yang akan diterapkan di Semarang melalui jejaring Kadin Jawa Tengah.

“Besok tanggal 8 juga akan ada jejaring baru dari Manila yang berkunjung ke Semarang. Harapannya, bisa lahir program-program baru untuk teman-teman UMKM,” jelasnya.

Tak hanya soal jejaring, Syanas juga membawa pulang banyak pengetahuan baru, mulai dari tata kelola kecerdasan buatan (AI), pengembangan strategi bisnis digital, hingga pengelolaan data terintegrasi. Seluruh materi tersebut tentu akan ditransfer kepada pelaku UMKM di Jateng agar mereka dapat meningkatkam skill dan kompetensi untuk kemajuan usahanya.

Menurutnya, transformasi digital tidak bisa dilakukan secara instan dengan langsung masuk ke teknologi AI. Penguatan fundamental bisnis tetap menjadi kunci utama.

“Bisnis itu harus kuat dulu secara fundamental. Setelah itu baru bicara digital, lalu ekosistem digital, dan dari situ baru masuk ke AI. Itu yang diajarkan di jejaring UNCTAD,” bebernya.

Dia berharap, semakin banyak pelaku UMKM asal Semarang dan Jateng yang ke depan bisa lolos dalam program jejaring internasional UNCTAD.

“Tujuan akhirnya agar UMKM kita tidak hanya bermain di pasar lokal atau nasional, tetapi benar-benar siap bersaing di pasar global dengan fondasi bisnis yang kuat,” pungkasnya. (shs)

[the_ad id="40099"]
Advertisement