Demak, UP Radio – PLN Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Semarang gencarkan pengamanan asset khususnya jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi (SUTET) maupun tegangan tinggi (SUTT), salah satunya dengan melakukan koordinasi dengan stakeholder di sekitar aset tersebut.
PLN UPT Semarang melalui Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Kudus telah melakukan rapat koordinasi bersama dengan PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Demak dan puluhan Kepala Desa wilayah Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak pada Senin(10/7) lalu.
Acara yang diselenggarakan di Kantor Kecamatan ini bertujuan untuk mengajak seluruh stakeholder berkolaborasi dalam menjaga keamanan aset PLN yang berdampak pada pasokan listrik yang disalurkan kepada masyarakat.
Manager PLN ULTG Kudus Galih Suryo menghimbau seluruh kepala desa dapat mengajak warganya untuk berperan aktif dalam menjaga pasokan listrik dengan mengamankan aset jaringan SUTET dan SUTT.
“Tindakan nyata yang dapat dilaksanakan warga masyarakat adalah menghindari kegiatan disekitar jarak aman atau Right Of Ways (ROW) jaringan listrik, seperti bermain layang-layang, mendirikan bangunan maupun menanam pohon dibawah jaringan listrik,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Galih juga menyampaikan Peraturan Menteri ESDM nomor 13 tahun 2021 tentang Ruang Bebas Dan Jarak Bebas Minimum Pada Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi agar masyarakat dapat peduli terhadap keamanan jaringan listrik.
Sementara pelakasana Tugas (PLT) Sekretaris Kecamatan Karanganyar, Sarkawi mengapresiasi kegiatan yang dilakukan PLN ini, “Masyarakat masih minim pengetahuan terkait ROW Jaringan listrik dan bahaya-bahaya apa saja yang dapat ditimbulkan jika beraktivitas di dekatnya, sehingga kegiatan koordinasi dan sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi kami,” ujar Sarkawi.
Jajaran Kepala Desa yang hadir juga berharap agar dapat dilakukan Sosialisasi oleh PLN langsung ke Desa-desa menyeluruh di Kabupaten Demak. Kegiatan pengaman aset juga dilakukan oleh seluruh petugas Jaringan dan Gardu Induk PLN dengan melakukan sweeping layang-layang di dekat jaringan listrik.
Petugas PLN melakukan Inspeksi Rutin secara berkala untuk menghimbau warga masyarakat agar tidak bermain layang-layang di sekitar Tower SUTET ataupun SUTT. Respon masyarakat juga cenderung positif dan menghentikan kegiatan bermain layang-layang setelah mendapat pengertian dari petugas PLN.
“Minimnya pengetahuan masyarakat membuat PLN harus turun ke lapangan secara langsung untuk memberikan edukasi agar warga mendapatkan informasi yang jelas. Hal ini juga akan berdampak langsung bagi masyarakat, karena dengan tidak terganggunya jaringan listrik PLN, maka keandalan pasokan listrik ke pelanggan juga menjadi baik,” pungkas Galih.(rls)