Sinergi BI dan Pemprov Jateng Kunci Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Magelang, UP Radio – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Acara Puncak Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2023 (21/8/2023) di taman Lumbini, Kawasan Borobudur Magelang.

Hadir dalam kegiatan dimaksud Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/BKPM, Imam Soejoedi, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, serta Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Drs H Fathan Subchi MAP.

Rangkaian agenda puncak CJIBF 2023 diselenggarakan selama 2 (dua) hari pada 21-22 Agustus 2023 antara lain kegiatan Forum Bisnis, One on One Meeting, Investor Dinner hingga Investment Tour.

“Melalui kebijakan keuangan hijau, Bank Indonesia mendorong pelaku ekonomi untuk bertransformasi menuju ekonomi Net Zero Emission. Dari sisi kebijakan Makroprudensial hijau, sudah diimplementasikan kebijakan green LTV dan green RPIM untuk mendorong investasi terkait ekonomi hijau. Di Jawa Tengah, salah satu bentuk dukungan Bank Indonesia bagi ekonomi hijau dilakukan melalui penerapan pembangunan rendah karbon di sektor energi dan UMKM,” kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengungkapkan CJIBF 2023 merupakan wujud sinergitas dari Pemerintah Daerah, Bank Indonesia dan pelaku usaha dalam meningkatkan pertumbuhan investasi di Jawa Tengah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

CJIBF kali ini mengangkat tema “Circular Economy for Central Java Sustainable Growth”. Tema tersebut diangkat untuk mendorong investasi sebagai bagian dari penggerak pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Jawa Tengah.

“UMKM di Jawa Tengah khususnya binaan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, terus didorong untuk menerapkan prinsip circular economy melalui pemanfaatan limbah dan pengelolaan berbasis green economy. Penerapan circular economy tersebut diharapkan dapat mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi proses produksi, serta menambah daya saing produk,” jelas Rahmat.

Rahmat meyakini, melalui CJIBF 2023, prospek investasi dan daya saing ekonomi Jawa Tengah diharapkan dapat menjadi semakin solid dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tumbuh lebih tinggi dan berkelanjutan.

“Iklim investasi Jawa Tengah yang sudah baik dan kondusif menjadi salah satu unggulan yang banyak menarik masuknya investasi baru,” ujarnya.

Rahmat berharap hal tersebut bisa terus ditingkatkan fengan melibatkan semua pihak terkait melalui kerjasama dan kolaborasi yang telah terjalin antara Bank Indonesia, Pemerintah Daerah dan Pelaku Usaha.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Sakina Rosellasari mengatakan, pada gelaran CJIBF 2023, hingga hari ini (21/8) sudah ada peminatan terhadap sejumlah tempat investasi. Ia berharap, potensi penanaman modal tersebut akan diikuti realisasi nyata.

“CJIBF diawali dengan one on one meeting, kami siang tadi sudah lakukan one on one dengan investor dalam dan luar negeri tercatat kepeminatan ada di Rp18,5 triliun. Dengan ini kami intensif lakukan pendampingan sehingga betul-betul terjadi realisasi investasi,” jelasnya.

Pemerintah propinsi Jawa Tengah berjanji untuk merealisasikan peminatan tersebut telah menyiapkan kemudahan bagi setiap calon investor. (shs)