Semarang, UP Radio – Untuk menjaga stabilitas harga komoditas pangan di Jawa Tengah menjelang Idul Fitri 1445 H, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Provinsi Jawa Tengah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di 12 Kabupaten/Kota pada tanggal 1-2 April 2024.
TPID yang berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Cilacap, Kota Tegal, Kota Purwokerto, Kota Salatiga, Kabupaten Kudus, Kabupaten Rembang, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Brebes.
Kegiatan GPM Serentak dipimpin langsung oleh Pj. Gubernur Jawa Tengah, dan sekaligus merupakan bagian dari kegiatan GPM serentak Badan Pangan Nasional.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan Gerakan Pangan Murah (GPM) berlangsung selama dua hari (1-2 April 2024) menyediakan berbagai komoditas pangan strategis disalurkan kepada masyarakat.
“Komoditas tersebut antara lain beras (94 ton), bawang merah (1,85 ton), bawang putih (1,08 ton), telur ayam ras (6,6 ton), gula pasir (6,6 ton), cabai merah (920 kg), dan minyak goreng (10.610 liter),” kata Rahmat disela acara pembukaan GPM di halaman Balaikota Semarang (1/4).
Selain komoditas pangan strategis, GPM juga dimeriahkan dengan kegiatan bazar Ramadan yang dipusatkan di Balaikota Semarang. Sebanyak 60 tenant UMKM menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat menjelang Idulfitri.
Rahmat menambahkan pada kesempatan tersebut, Bank Indonesia juga menyediakan layanan penukaran uang kepada masyarakat. Selain itu, masyarakat juga bisa memperoleh pengalaman bertransaksi secara digital melalui program “Scan QRIS 5.000, Dapatkan Pedasnya Cabai”.
“GPM ini juga dirangkaikan dengan kegiatan launching replikasi Kios TPID di Kabupaten Pemalang yang merupakan hasil kolaborasi Pemkab Pemalang dengan BUMP PT. Bangkit Tani Nusantara,” tambah Rahmat.
Rangkaian kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan strategis menjelang Idulfitri dengan harga yang terjangkau. Dengan demikian inflasi Jawa Tengah pada 2024 yang diperkirakan berada dalam kisaran target 2,5%±1% dapat tercapai. (shs)