UPGRIS Siapkan Penguatan Pendidikan Tinggi yang Berkualitas

Semarang, UP Radio – Menyambut Dies Natalis ke-40, Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menggelar Webinar nasional yang menghadirkan narasumber koordinator kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan direktorat sumber daya Dikti Mulyono SH MH dan kepala LLDIKTI wilayah VI Jawa Tengah Prof Dr Ir Muhammad Zaenuri DEA dengan tema pengembangan sumber daya manusia era merdeka belajar kampus merdeka.

Rektor Universitas PGRI Semarang Dr Muhdi, dalam sambutanya mengatakan perubahan teknologi sosial dan lingkungan telah terjadi secara global akibat pandemi.

“Maka perubahan ini juga menimbulkan perubahan di sektor lain. Termasuk pasar tenaga kerja. Cara bekerja di masa depan beda dengan hari ini. Kemampuan memecah masalah akan menjadi kompetensi utama, selain kompetensi kognitif dan sosial. Negara sedang terus beradaptasi dengan sistem pendidikan termasuk Indonesia,” tutur Muhdi.

Advertisement

Muhdi menegaskan perubahan tersebut seharusnya menjadi tantangan bagi perguruan tinggi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul. Mampu beradaptasi serta memiliki jiwa gotong royong.

“Merdeka belajar kampus merdeka merupakan salah cara untuk menyiapkan generasi muda yang hebat. Masyarakat di perguruan tinggi bisa mendidik mahasiswa untuk menjadi generasi yang unggul dan hebat,” imbuh Muhdi.

Sementara itu koordinator kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan direktorat sumber daya Dikti Mulyono menegaskan kondisi ini sudah menjadi sebuah tantangan bagi dunia pendidikan secara nasional.

“Demokratisasi dan transformasi sosial, Kesenjangan, kemiskinan, pemenuhan kesehatan, capaian pendidikan. Kebutuhan dasar pangan dan sandang masih banyak bergantung impor. Ketersediaan infrastruktur belum memadai (konektivitas atau transportasi, air bersih, sanitasi, irigasi). Industri manufaktur tergantung lisensi asing (>90%). Bahan baku industri masih banyak impor. Bahan baku obat-obatan masih 90% impor. Serta, industri ekstraksi belum berkembang, hasil tambang banyak yang belum diolah di dalam negeri,” tutur Mulyono.

Menurut Mulyono arah kebijakan dan strategi Ditjen pendidikan tinggi utamanya meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi, menguatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi, menguatkan mutu dosen dan tenaga kependidikan (kualifikasi, karier, kompetensi) dan menguatkan sistem tata kelola Ditjen pendidikan tinggi.

Koordinator LLDikti wilayah VI Muhammad Zainuri menyampaikan materi dengan judul pengembangan sumber daya manusia era merdeka belajar kampus merdeka.

“Mengapa perlu merdeka belajar-kampus merdeka. Memenuhi tuntutan kebutuhan DUDI. Menyiapkan mahasiswa dalam dunia kerja yang memiliki keterampilan multidisiplin ilmu,” katanya.

Mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal. Mahasiswa diberikan kebebasan mengambil SKS di luar program studi bahkan luar PT.

“Perlu adanya inovasi yang mampu mendorong proses pembelajaran di Perguruan Tinggi yang semakin otonom dan fleksibel. Serta, menciptakan kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa,” tambah Zainuri. (pai)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement